Beberapa hari sebelumnya, dosen memberikan pilihan topik
yang harus kami buat sebagai tugas akhir Stase Dokmus. Waktu dakwahnya dibatasi
hanya 7 menit dan tiap mahasiswa harus mengambil topik berbeda. Saya sendiri
menyampaikan materi dakwah mengenai Bersyukur dengan judul “Mengingat bahwa
Kehidupan Hanyalah Sementara”.
Aneh atau apalah kata yang tepat untuk menggambarkan
kegiatan ini, sebelumnya saya dan teman-teman sejawat pernah berfikir seperti
itu, tapi pada akhirnya saya mengerti bahwa kami bukan dididik hanya sebagai
dokter yang pintar mendiagnosis penyakit dan meresepkan obat tapi juga pintar
menyampaikan dakwah sambil mengobati karena sehat dan sakit hanyalah milik
Allah SWT semata, bukan di tangan seorang dokter.
Satu hari sebelumnya saya sudah selesai menulis Cerpen alias
Ceramah Pendek, sekarang tinggal belajarnya, maklum saya tidak terbiasa pidato
di muka umum, masih sedikit gugup alias demam panggung. Saya berharap ketika
ujian bukan nama saya yang pertama dipanggil. Tapi takdir berkata lain, malam
hari-nya ketiduran, paginya nama saya yang pertama kali dipanggil. Gugup,
sedikit bingung dan grogi juga ada, malah judulnya saya ganti tidak sadari,
bukan Kehidupan Hanyalah Sementara melainkan Kematian Hanyalah Sementara.
0 komentar:
Posting Komentar