Pages

Selasa, 05 Juni 2012

PERINGATAN ANTI TEMBAKAU SEDUNIA DI FK UIN JAKARTA

Hari Kamis tanggal 31 Mei 2012, CIMSA ( Center for Indonesian Medical Students' Activities ) yang merupakan organisasi pusat kegiatan mahasiswa kedokteran di Indonesia Lokal UIN Jakarta mengadakan kegiatan Hari Anti Tembakau Sedunia di Lantai 1 Gedung FKIK UIN Jakarta.  Terpampang sebuah poster yang berisi ajakan untuk semua mahasiswa untuk menjauhi perilaku merokok yang madharat atau bahayanya sudah tidak perlu diragukan lagi. 

Hari Tanpa Tembakau Sedunia sudah ditetapkan sejak tahun 1987 oleh negara-negara anggota WHO melalui sidang umum kesehatan dunia tanggal 7 April pada tahun itu. Hari Tanpa Tembakau Sedunia bertujuan untuk mengingatkan dunia akan bahaya tembakau bagi kesehatan.

Mahasiswa Kedokteran UIN sedang berfoto dalam rangka peringatan HTT Sedunia

Tercatat konsumsi rokok paling besar adalah di negara dengan ekonomi menegah ke bawah (terbanyak di negara berkembang). Di Indonesia sendiri Menurut WHO sekitar 150 juta penduduknya adalah perokok dengan konsumsi rokok total hingga 220 miliar batang per tahun. Tahun 2011 ini Indonesia menduduki peringkat ke-tiga konsumsi rokok terbanyak di Asia, setelah Cina dan India.
___________________________________________________________
Baca Juga  Artikel :

Fakultas Kedokteran di Indonesia
Pre-Klinik FK UIN Jakarta
Klinik FK UIN Jakarta
Pilihan Spesialis di Kedokteran
Ikatan Alumni Dokter UIN Jakarta
Departemen Kaderisasi BEMJ Pendidikan Dokter UIN Jakarta
Alasan Jadi Dokter ?
Standar Kompetensi Dokter Muslim UIN Jakarta
Masuk Susah, Keluar (juga) Susah
___________________________________________________________

Data lain yang terungkap adalah 57 persen rumah tangga di Indonesia, memiliki sedikitnya satu orang perokok. Dari jumah terebut, hampir semuanya (91,8 persen) merokok di rumah. Kondisi tersebut menjadikan anak-anak sebagai perokok pasif atau second hand smoker. Dampaknya tentu saja tidak lebih baik dibandingkan pada perokok aktif itu sendiri. Anak-anak yang terpapar asap rokok dapat mengalami pertumbuhan paru-paru yang lebih lambat. Akibatnya menjadi rentan terkena bronkhitis, infeksi saluran napas dan telinga serta asma. Padahal kesehatan yang buruk di usia dini akan menyebabkan kesehatan yang buruk pula saat tumbuh dewasa.



 Semoga mulai tahun ini kepedulian masyarakat untuk menanggalkan ‘tembakau batangan’ (rokok) itu meningkat. Paling tidak dibuktikan dengan tidak merokok di tempat umum dan kawasan bebas rokok pada peringatan hari tanpa tembakau sedunia tahun ini.

Artikel yang berkaitan



0 komentar:

Posting Komentar