Pages

Minggu, 06 November 2011

HIKMAH HARI RAYA KURBAN

Sesungguhnya Kami telah memberikan kepadamu ni’mat yg banyak. Maka dirikanlah salat krn Tuhanmu dan sembelihlah hewan . 
Sesungguhnya orang-orang yg membenci kamu dialah yg terputus ?

Hari ini, umat muslim di dunia memperingati hari istimewa yaitu Idul Adha atau Hari Raya Kurban. Karena ingin tahu arti sebenarnya, saya mencoba mencari artinya di kamus. Kata kurban berasal dari bahasa Arab qaruba (fi'il madhi) - yaqrabu (fi'il mudhari') - qurban wa qurbaanan (mashdar) yang artinya, mendekati atau menghampiri. Menurut istilah, qurban adalah segala sesuatu yang digunakan untuk mendekatkan diri kepada Allah baik berupa hewan sembelihan maupun yang lainnya.

Biasanya setiap hari raya, saya menyempatkan pulang ke rumah. Tahun kemarin, saya memaksakan pulang karena ingin kumpul bersama keluarga walaupun harus berdiri di bis dari terminal Lebak Bulus, Jakarta sampai Limbangan, Garut yang berjarak kurang lebih 150 Km. Untuk tahun sekarang, saya melaksanakan sholat di Mesjid Muhajirin yang terletak tidak jauh dari kostan.

Sesuai ceramah dari khotib yang saya dengarkan tadi pagi, bahwa Idul Adha memiliki beberapa hikmah, yaitu :



Pertama: Bersyukur kepada Allah SWT atas nikmat besar yang telah diberikan.

Kedua: Menghidupkan ajaran Nabi Ibrahim as yang diperintahkan Allah SWT untuk menyembelih anak tercintanya sebagai tebusan yaitu Ismail ‘alaihis salaam.

Ketiga: Agar setiap mukmin mengingat kesabaran Nabi Ibrahim dan Isma’il ‘alaihimas salaam, yang mengajarkan kepada kita mengenai arti ketaatan pada Allah dan kecintaan pada-Nya lebih dari diri sendiri dan anak.

Keempat: Ibadah qurban lebih baik daripada bersedekah dengan uang yang setara dengan hewan qurban.

Hendaklah orang yang berqurban melaksanakan qurban karena Allah semata. Jadi niatnya haruslah ikhlas lillahi ta'ala, yang lahir dari ketaqwaan yang mendalam dalam dada kita. Bukan berqurban karena riya` agar dipuji-puji sebagai orang kaya, orang dermawan, atau politisi yang peduli rakyat, dan sebagainya. Sesungguhnya yang sampai kepada Allah SWT adalah taqwa kita, bukan daging dan darah qurban kita.

Allah SWT berfirman :
"Daging-daging unta dan darahnya itu sekali-kali tidak dapat mencapai (keridhaan) Allah, tetapi ketaqwaan daripada kamulah yang mencapainya." (TQS Al Hajj : 37)







Artikel yang berkaitan



0 komentar:

Posting Komentar