Jurus(kurang)Jitu FKUIN Jakarta-RSUP Fatmawati

Sebuah catatan singkat selama menjalani koas, lebih lengkapnya silahkan cek di Youtube kanal Abdihilap.com

Video abdihilap

Temukan lebih banyak video hanya di kanal abdihilap.com di Youtube

Pages

Senin, 31 Maret 2014

BAHAYA SIFAT PELIT (BAKHIL)

Bakhil (Pelit) adalah satu penyakit hati karena terlalu cinta pada harta sehingga tidak mau bersedekah. Harta seolah-olah sudah menjadi tolak ukur tinggi dan rendahnya status sosial seseorang di masyarakat. Sehingga tidaklah mengherankan jika kemudian harta menjadi buruan yang senantiasa diintai oleh para pemburunya. Bahkan bagi beberapa orang ada yang bersedia melakukan apapun, untuk bisa mendapatkan harta buruannya, walaupun dengan menghalalkan segala cara. Setelah mendapatkannya, sebagian dari kita, ada yang merasa berat untuk mengeluarkan sebahagian dari harta mereka untuk disedekahkan. Padahal dalam rezeki yang mereka dapatkan, ada hak bagi anak yatim dan kaum dhuafa.

Abu Bakar Ash-Shiddiq r.a berkata : "Orang yang bakhil atau kikir tidak bisa terlepas dari salah satu tujuh perkara berikut:

1. Ketika ia mati, hartanya akan diwarisi oleh orang yang akan menghabiskan dan membelanjakannya untuk sesuatu yang tidak diperintahkan Allah.
2.    Allah akan membangkitkan penguasa zhalim yang akan merenggut seluruh hartanya setelah menyiksanya terlebih dahulu.
3.    Allah menggerakkan dirinya untuk menghabiskan harta bendanya.
4. Muncul ide pada dirinya untuk mendirikan bangunan di tempat yang rawan bencana, sehingga bangunan berikut semua harta yang disimpan di dalamnya lalu ludes.
5. Dia ditimpa musibah yang dapat menghabiskan hartanya, seperti tenggelam, terbakar, mengalami pencurian, dan sebagainya.
6.    Dia tertimpa penyakit kronis sehingga hartanya habis untuk berobat.
7.    Dia menyimpan hartanya di sebuah tempat, kemudian ia lupa tempat itu, sehingga hartanya hilang”

Sumber : Nashaihul Ibad - Imam Nawawi Al Bantani

Penyakit bakhil dan tamak adalah dua sisi dari sebuah mata uang. Seorang yang terkena penyakit bakhil sudah pasti terkena juga penyakit sampingannya yaitu tamak, loba, serakah, maruk,dll. Sebaliknya sorang yang terkena penyakit tamak sudah pasti terkena juga penyakit sampingannya yaitu bakhil, kikir, pelit, medit,dll. Penyakit tersebut biasanya komplikasi dengan penyakit sombong, ujub, riya dan takabur.
Rasulullah SAW. pernah bersabda,
                     
"Orang bakhil adalah orang yang apabila namaku disebut, dia tidak bershalawat kepadaku"  

Hadits shahih: diriwayatkan oleh at-Tirmidzi (no. 3546), Imam Ahmad (no. 1736)
Beberapa ulama menyatakan bahwa orang paling bakhil adalah orang yang tak mau bershalawat. Mengucapkan shalawat adalah sesuatu yang mudah, tak perlu keluar materi sedikitpun, namun kenapa masih ada yang enggan melakukannya. Bahkan ada segelintir golongan yang membenci shalawat dan bahkan mencap sebagai bid'ah. Padahal jangankan kita manusia, menurut al Qur’an, Allah dan malaikatpun membaca salawat kepada Nabi
sehingga orang beriman juga diperintahkan untuk bersalawat dan salam kepadanya;
    
Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya bersalawat untuk Nabi. Hai orang-orang yang beriman, bersalawatlah kalian untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya (QS. Al-Ahzab:56)

Saya merenungkan tentang banyaknya bencana yang melanda negri kita. Dengan membaca sabda Abu Bakar Ash-Shiddiq r.a. diatas. mungkinkah banyaknya bencana tersebut adalah karena semakin banyaknya orang tamak dan bakhil di negri ini? Yang sedemikian bakhilnya sampai-sampai bershalawat pun merasa enggan? Jika demikian marilah kita perbanyak sedekah dan jika secara materi kita belum mampu marilah kita perbanyak shalawat agar tidak terkena penyakit bakhil dan mudah-mudahan karenanya kita terhindar dari kerugian yang disabdakan oleh Abu Bakar Ash-Shiddiq r.a. tersebut

"Allahumma salli ‘alaa sayyidina Muhammadin wa ‘alaa aalihi wasahbihi ajma’iin"

            Aib seseorang terlihat dari kebakhilannya. Sedangkan, yang bisa menutup aib dari pandangan manusia adalah sikap kedermawanan. Karena itu, berselimutlah kain kedermawanan karena semua aib itu penutupnya adalah sifat dermawan. Jika tak sanggup bersedekah dengan harta, masih ada sedekah bentuk lain, yakni ucapan yang baik. Bila tak mampu menyenangkan manusia dengan harta, buatlah mereka senang dengan penampilan wajah kita yang berseri dan budi pekerti yang baik. Menghormati, menghargai, dan memuliakan sesama dengan cara mengucapkan kata-kata yang santun, wajah berseri, dan sikap sopan merupakan bagian kedermawanan. Hal inilah yang seharusnya kita lakukan sebagai seorang dokter muslim, karena kedermawanan meliputi makna-makna kewibawaan, memberi bantuan, kecerdasan hati, ringan tangan, menolong orang kesusahan, membantu yang terasing, membantu tetangga, dan segala kegiatan yang bernilai kebaikan dan kebajikan.

Ali bin Abi Thalib mengatakan, ''Jika dunia mendatangimu, sedekahkanlah karena yang kau sedekahkan itu tidak akan habis.'' Ini sesuai sabda Nabi Muhammad SAW, ''Sedekah itu tidak akan mengurangi harta.'' (HR Muslim).

Hal yang sangat penting untuk diketahui setiap muslim ialah bahwa harta yang dimiliki dalam bentuk apapun yang ada di sekitarnya adalah milik Allah SWT. Tidaklah dia mendapatkan harta dan semua yang menjadi miliknya kecuali dengan izin Allah, manusia tidaklah berkuasa sepenuhnya pada harta tersebut. Status harta itu hanya amanah atau titipan dari Allah saja.
Agar kita terhindar dari sifat kikir para ulama telah memberikan solusi. Di antaranya dengan banyak bersedekah dan berinfak, memikirkan tentang kehinaan dan kerendahan harta di sisi Allah, memikirkan balasan yang besar di sisi Allah, memahami hakekat keberadaan harta yang ada di sekitarnya,banyak bergaul dengan orang-orang shaleh dan menjauhi orang-orang yang mempunyai sifat bakhil.
Setelah kita semua mengetahui keutaman sedekah dan akibat buruk yang akan kita dapatkan jika kita menjadi orang yang bakhil, mulai sekarang ini, marilah kita berusaha semaksimal mungkin, untuk bersedekah/ berinfak, secara rutin dan menjauhi sifat bakhil (pelit).

Created by : Adelita Tri Rahmawati, materi ini disampaikan ketika modul dokter muslim di FK UIN Jakarta

Daftar Pustaka

1.    Alqur’an dan terjemahannya (QS. Al-Ahzab:56)
2.    Hadits shahih: diriwayatkan oleh at-Tirmidzi (no. 3546), Imam Ahmad (no. 1736)

Jumat, 28 Maret 2014

BAHAYA BERBUAT MAKSIAT

Maksiat dari segi bahasa bermakna durhaka dan maksiat dari segi istilah adalah perbuatan yang membawa dosa yaitu yang bertentangan dengan akidah, syariat dan ajaran Islam termasuk dengan melakukan larangan Allah dan Rasul atau meninggalkan perintah Allah dan Rasulnya, dengan kata lain melakukan yang haram dan meninggalkan yang wajib.
Dalam surat An Nisa ayat 123, Allah SWT telah memperingati mengenai maksiat ini:
مَنْ يَعْمَلْ سُوءًا يُجْزَ بِهِ وَلَا يَجِدْ لَهُ مِنْ دُونِ اللَّهِ وَلِيًّا وَلَا نَصِيرًا
“Barangsiapa yang melakukan kejahatan (maksiat dan dosa), niscaya akan diberi pembalasan dengan kejahatan itu dan ia tidak mendapat pelindung dan tidak (pula) penolong baginya selain dari Allah.”
Ada beberapa jenis maksiat, seperti maksiat kepada Allah dan Rasul yaitu meninggalkan perintahNya dan melakukan laranganNya. Maksiat terhadap mahluk yaitu maksiat terhadap manusia, maksiat terhadap hewan, alam sekitar, dan maksiat terhadap harta. Maksiat dalam bentuk apa pun baik itu kepada Allah dan Rasulnya, kepada manusia dan mahluk dapat merusakkan agama, iman, akhlak, kemuliaan diri dan kesejahteraan individu, keluarga, masyarakat, negara, dan umat.
Ibnu Qayyim Al-Jauziyah dalam kitabnya Al jawabu Al Kaafi Liman Sa’ala ‘An Ad Dawa’ As Syaafi menjabarkan betapa banyaknya bahaya-bahaya dari perbuatan maksiat, diantaranya:
Pertama, diharamkan memperoleh ilmu. Seperti penjelasan guru Imam Syafi’i ketika Imam Syafi’i mengeluh mengenai kesulitannya dalam menghapal, bahwasannya ilmu adalah kemuliaan dan hal ini tidak akan diberikan kepada ahli maksiat.
Kedua, diharamkannya mendapat rezeki. Dimana Rasulullah SAW bersabda bahwa seorang hamba diharamkan dari rezeki akibat maksiat yang ia kerjakan.
Ketiga, terasingkannya si pelaku maksiat dengan orang-orang disekitarnya terutama yang melakukan kebajikan, bagaikan minyak dan air.
Keempat, orang yang sering melakukan maksiat dan dosa, hidupnya akan mendapatkan kesulitan untuk segala hal karena tidak diberikan petunjuk oleh Allah SWT. Kebalikan dengan mereka yang bertaqwa akan dimudahkan oleh Allah dalam segala urusannya.
Kelima, perbuatan maksiat dan dosa itu, juga akan melemahkan kekuatan hati, tidak memiliki motivasi yang kuat dalam menjalani hidup.
Keenam, orang-orang yang hobinya berbuat maksiat, memperpendek umurnya. Orang-orang yang suka bermabuk-mabukkan, berzina, dan melakukan segala bentuk perbuatan maksiat, akan membuka pintu penyakit seluas-luasnya terhadap tubuhnya yang seharusnya hal tersebut dapat dihindari dengan menjauhi maksiat.
Ketujuh, dirinya akan selalu ingkar terhadap Allah, karena kemaksiatan itu akan membelenggu kehidupan si pelakunya.
Kedelapan, hati seseorang yang sering melakukan maksiat akan merasa tidak nyaman dan asing. “Jika kamu menemukan keterasingan dalam dirinya karena perbuatan dosa, maka segeralah tinggalkan dan jauhi dosa dan maksiat. Tak ada hati merasa tenteram dengan perbuatan dosa,” begitulah perkataan ahli makrifat.
Kesembilan, kemaksiatan dan dosa menciptakan kegelapan di hati, sedangkan kebaikan merupakan cahaya. Gelapnya hati seseorang berbanding lurus dengan kemaksiatan yang dia lakukan.

Ketika seseorang tidak terbiasa melakukan maksiat, maka akan ada rasa takut kepada Allah. Namun ketika sering melakukan maksiat, maka rasa takut itu pun hilang. Bukan berarti bahwa seseorang yang memang sudah tidak takut lagi kepada Allah ketika berbuat maksiat maka Allah telah menutup pintu rahmat atasnya. Bukan. Allah SWT bisa jadi membalikkan khusnul khotimah nanti di ujungnya, sebagaimana kisah pembunuh yang membunuh 100 orang yang kemudian masuk surga, Allah balikkan hatinya. Tadinya mungkin pertama kedua membunuh dia akan menyesal. Kemudian menjadi ketagihan. Tidak ditutup pintu rahmat bagi seseorang seberapa besar pun dosanya. 
Diriwayatkan oleh At Tarmizi, Rasulullah SAW bercerita bahwa syaitan ketika dia menggoda kita, kemudian kita tidak melawannya, kita kalah, akhirnya kita melakukan maksiat mulai tercipta 1 titik hitam di hati kita. Maksiat lagi 1 titik hitam. Maksiat lagi 1 titik hitam. Ketika taubat maka noda hitam ini tercungkil. Seseorang tidak taubat-taubat sehingga hitam pun menjadi dominan pada hatinya. Pada kondisi demikian, dia tidak perlu lagi digoda syaitan untuk melakukan maksiat.
 Maka musuh abadi manusia ada tiga. 1) Syaitanul jin, syaitan dari golongan jin. 2) Syaitanul ins, syaitan dari golongan manusia, menyeru mengajak mefasilitasi maksiat kemungkaran, menyeru kepada kesesesatan. 3) Annafsul ammaarah bis suu’, jiwa yang memerintahkan kepada keburukan. Ini tiga musuh manusia, abadi. Yang pertama dan kedua tadi ‘Al-lazi yuwaswisu fii suduurin naas minal jinnati wan naas.’ Yang ketiga itu yang dimana jiwa-jiwa buruk yang telah terbentuk sehingga jiwanya sendiri yang memerintahkan kepada keburukan. Tidak perlu lagi digoda oleh syaitan.
Jadi bagaimana? Minta kekuatan hati sama Allah. Kemudian dekatkan diri kepada Allah, dengan itu kita akan lebih memberikan jatah Allah dan malaikat lebih berdominan di dalam hati kita, dengan menjadikan sebab-sebabnya: tuntut ilmu, menghadiri kajian ilmu, ibadah yang benar, sempurnakan yang wajib, tambahkan yang sunnah, demikian sehingga mendapatkan siraman rohani, dan lain-lain. Ini memenangkan peranan kebaikan pada hati kita dan menekan peran keburukan pada diri kita. Kita bukan nabi SAW yang dibelah dadanya dibuang jatah syaitan, kita manusia yang di hati terjadi peperangan. Pada akhirnya, mau tidak mau kuatkan peran pasukan kebaikan.
Oleh karena itu senantiasa kita berdoa kepada Allah untuk berlindung dari perbuatan buruk.
“Ya Allah, jauhkanlah aku dari berbagai kemunkaran akhlak, hawa nafsu, amal perbuatan, dan segala macam penyakit.” (HR. Al-Hakim I/532 dan dia mengatakan: Hadits tersebut shahih dengan syarat Muslim)
“Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari keburukan apa yang telah aku kerjakan dan dari keburukan apa yang belum aku kerjakan.” (HR. Muslim)


Created by : Abe Umaro, materi ini disampaikan ketika modul dokter muslim di FK UIN Jakarta

Referensi
Al-Qur’an dan Hadits
Jauhi Maksiat Karena Menghancurkan Kehidupan. Nasihat Ulama: Ibnu Qayyim Al-Jauziyah. http://www.eramuslim.com/nasihat-ulama/mashadi-jauhi-maksiat-karena-menghancurkan-kehidupan.htm#.Uu67JT2Sy3c. [Diakses tgl 2 Februari 2014, 11.50 WIB]
Muzakarrah Jawatankuasa Fatwa Majlis Kebangsaan Malaysia. Maksiat dari Perspetif Islam. http://www.e-fatwa.gov.my/fatwa-kebangsaan/maksiat-dari-perspektif-islam. [Diakses tgl 2 Februari 2014, 21.00 WIB]
Yazid bin Abdul Qadir Jawas. Do’a dan Wirid, Mengobati Guna-Guna dan Sihir Menurut Al-Qur’an dan as-Sunnah. Bogor: Pustaka Imam Asy Syafi’i. 2007.



Rabu, 26 Maret 2014

PENGUMUMAN HASIL UJIAN GELOMBANG 1 FAKULTAS KEDOKTERAN UNSWAGATI CIREBON 2014/2015

PENGUMUMAN WAWANCARA GELOMBANG I
CALON MAHASISWA BARU FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS SWADAYA GUNUNG JATI CIREBON
 Tahun Akademik 2014/2015

Berdasarkan hasil ujian Gelombang I yang meliputi : Test Potensial Akademik (TPA), Pemeriksaan Kesehatan dan Psikotest, maka dengan ini Panitia Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru (SPMB) Fakultas Kedokteran Universitas Swadaya Gunung Jati Cirebon Tahun Akademik 2014/2015, mengumumkan nama-nama peserta yang dinyatakan berhak mengikuti Wawancara sebagai salah satu persyaratan Penerimaan Mahasiswa Baru. Adapun nama-nama tersebut  adalah sebagai berikut :
-------------------------------------------------------------------------------
NO   NOMOR TEST        NAMA
========================================
1      PMB 1415 - 1003        Wia Septiani
2      PMB 1415 - 1004        Hilman Abdurahman
3      PMB 1415 - 1005        Bella Corita S
4      PMB 1415 - 1007        Karunia Safitri
5      PMB 1415 - 1013        Purnomo Ponco N.
6      PMB 1415 - 1016        Nova Anesti
7      PMB 1415 - 1022        Siska Aditia L.
8      PMB 1415 - 1026        Amri Tablighi
9      PMB 1415 - 1028        Qurotul Aqyun
10    PMB 1415 - 1030        Elinda Ameliana
11    PMB 1415 - 1031        Prasstevi Fatmadewi
12    PMB 1415 - 1033        Annida Putri M.
13    PMB 1415 - 1035        Firman Faizal
14    PMB 1415 - 1040        Rio Yusfi Adi P.
15    PMB 1415 - 1044        Rizal Ridhar Rahman
16    PMB 1415 - 1047        Billy Aziz Al G
17    PMB 1415 - 1049        Mahathir Muhammad
18    PMB 1415 - 1055        Muhammad Abror
19    PMB 1415 - 1057        Ikhlimah
20    PMB 1415 - 1070        Gita Giovanni
21    PMB 1415 - 1071        Nuria Nirmala R
22    PMB 1415 - 1080        Ully Tangziyah F
23    PMB 1415 - 1084        Tita Kuspuji Ayu
24    PMB 1415 - 1032        Nia Hernanti
25    PMB 1415 - 1090        Novi Ni'amatuljiazah
=====================================
Bagi nama-nama tersebut diatas agar datang untuk melakukan  wawancara pada :
Hari/tanggal   : Sabtu, 29 Maret 2014
Waktu           : 09.00 – Selesai
Tempat           : Fakultas Kedokteran Unswagati Cirebon
                        Jln. Terusan Pemuda no. 1 A – Cirebon
Dimohon kehadiran dari orang tua/ wali dan calon mahasiswa.
Apabila tidak hadir pada saat wawancara maka kami anggap calon mahasiswa tersebut mengundurkan diri.
Demikian atas perhatiannya disampaikan terimakasih.

Panitia Penerimaan Mahasiswa Baru
Tahun Akademik 2014/2015
Ketua
Ttd.
Catur Setiya Sulistiyana,.dr., M.Med.Ed

Selasa, 25 Maret 2014

UJIAN MASUK FAKULTAS KEDOKTERAN UIN JAKARTA TAHUN 2014/2015

Untuk para calon mahasiswa yang ingin mengambil Jurusan Kedokteran di Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UIN Jakarta tahun 2014/2015, saya lampirkan jadwal penerimaannya , semoga bermanfaat dan semoga bijak dalam mempertimbangkan pilihannya.

Jadwal Penerimaan Mahasiswa Baru UIN Jakarta